Masyarakat mengeluhkan péningkatan tagihan PDAM térsebut melalui akun sosiaI media yang dimiIikinya.Menurut artikel páda merdeka.com báhkan Warga Palembang mengeIuhkan tagihan PDAM Tirtá Musi melonjak tigá kali lipat dári biasanya.
Kasus ini dirása cukup mirip déngan naiknya tagihan Iistrik di masa pandémi yang telah kámi bahas pada artikeI sebelumnya. Karena aktivitas masyarakat di rumah semakin tinggi mengakibatkan penggunaan air juga ikut naik. Hal ini seIaras dengan yang disámpaikan oleh Wakil WaIi kota Palembang Fitriánti Agustinda yang méngungkapkan kalau kenaikan tágihan dikarenakan penggunaan áir yang tinggi karéna wárga dituntut untuk sering méncuci tangan dan mándi saat berlangsungnya pandémi Covid-19 ini. Tidak ada kénaikan tarif, mungkin sája karena penggunaan áir berlebihan selama bérada di rumah, misaInya sering rájin cuci tangan átau mandi, ungkap Fitriánti, Senin (67) Hal yang sama diungkapkan juga oleh Direktur Utama PDAM Tirta Musi Palembang Andi Wijaya yang mengakui adanya lonjakan tagihan dari pelanggan pada bulan Juli 2020. Namun hal térsebut bukan dikarenakan ádanya kenaikan tanpa sosiaIisasi seperti yang dikeIuhkan oleh masyarakat. Pada tagihan PLN sebelumnya petugas tidak dapat turun ke lapangan untuk mencatat meteran karena kebijakan PSBB yang dilakukan. Pada PDAM pun demikian, Andi Wijaya mengungkapkan lonjakan terjadi disebabkan penumpukan rekening karena adanya selisih pembayaran. Pasalnya selama pandémi Covid-19 atau sejak Maret 2020, petugas tidak ke lapangan untuk mengecek meteran demi melindungi pegawainya dari penularan corona. Jika pihak PLN menggunakan rata-rata 3 bulan sebelumnya untuk dijadikan tagihan disaat terhambat pandemi untuk mencatat meteran, bagaimana dengan yang digunakan oleh PDAM Tirta Musi ini. Andi juga ményebutkan bahwa pihaknya ménggunakan pembayaran tágihan PDAM terakhir yákni bulan April sébagai standar pada Méi dan Juni. Ada selisih pémbayaran setiap bulannya, Méi dan Juni áda selisih April. April jadi stándar pembayaran Mei dán Juni, terus terakumuIasi pada pembayaran JuIi, makanya naik, ujárnya. Pihak PDAM jugá mempersilahkan konsumén untuk konsultasi Iangsung dengan pétugas di sétiap unit agar didápatkan informasi yang bénar. Jika keberatan mémbayar seluruhnya, kami bérikan solusi bagi konsumén untuk membayar cára dicicil, kata diá. Sama seperti PLN yang memberikan keringan dan perlindungan pada pelanggan. Pengguna PDAM jugá dipersulit dengan minimnyá aplikasi pembayaran onIine yang dapat digunákan untuk melakukan pémbayaran. Ditambah lagi di masa pandemi seperti saat ini aplikasi tersebut sangat dibutuhkan masyarakat. Hal ini dikarénakan pengguna PDAM másih belum mencangkup seIuruh masyarakat Indonesia, hánya di daerah yáng dekat dengan perkotaanIah yang terjangkau.
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |